Joey Alexander: Jazz Itu Datang dari Hati



Blogger G&G, Muda belia, bertalenta dan fokus, mungkin itulah yang terlintas di kepala banyak orang atas sosok Joey Alexander yang mencuat akhir-akhir ini. Ya, mungkin juga beberapa orang berpikir ada sedikit keberuntungan yang menghinggapinya.
Lalu, bagaimana Joey memandang dirinya sendiri berikut bakat musik yang dimilikinya? Pianis muda asli Indonesia itu mengganggap semuanya adalah anugerah dari Tuhan yang bersemayam di hatinya.
"Semuanya datang dari hati. Jazz itu dari hati, bukan teknisnya," ujar pianis 12 tahun itu dalam sebuah wawancara yang diunggah di situs resminya.
"Sampai sekarang juga aku masih belajar, setiap hari belajar. Tapi, itulah musik, Anda harus melakukannya terus dan terus," sambung Joey.


Dalam wawancara lainnya, musisi kelahiran Bali, 2003 itu juga mengungkapkan sejumlah musisi yang merasuk ke hatinya. Bukan hanya menjadi inspirasi, tapi juga bagian dari hidup seorang Joey.
"Aku menyukai Herbie Hancock, Duke Ellington, Thelonious Monk, Bill Evans and John Coltrane, Clifford Brown, Lee Morgan, Miles Davis dan juga Wynton Marsalis. Mereka semua menjadi bagian dari hidupku sampai sekarang. Bagian dalam hidupku yang bermain piano," ceritanya lagi santai seraya tertawa.
Kini, negara Indonesia sedang bangga luar biasa akan sosok Joey. Dengan rendah hati, Joey berhasil untuk pertama kalinya membawa nama negara ke ajang penghargaan musik paling bergengsi di dunia, Grammy Awards 2016. Materi debut albumnya, 'My Favorite Things' adalah senjata utama dirinya sebagai nominasi di dua kategori jazz, 'Best Improvised Jazz Solo' dan 'Best Jazz Instrumental Album'.
Bukan sekedar fenomen, karena ada perjuangan yang tidak mudah sejak usianya delapan tahun. Menetapkan fokusnya pada musik jazz sampai datang keputusan hijrah ke Amerika Serikat. Gayung bersambut, Produser Jason Olaine dari Motema Music pun meminangnya.

Sumber:Detik.com

No comments:

Post a Comment

Let's Play